1.Wujud (Ada)
Adanya Allah itu bukan karena ada yang mengadakan atau menciptakan, tetapi Allah itu ada dengan zat-Nya sendiri.

2.Qidam (Dahulu/Awal)

Sifat Allah ini menandakan bahwa Allah swt sebagai Pencipta lebih dulu ada daripada semesta alam dan isinya yang Ia ciptakan.

3.Baqa’(Kekal)

Allah Akan Kekal dan Abadi Selamanya, Kekalnya Allah SWT tidak berkesudahan.

4.Mukhalafatuhu Lilhawadith (berbeda dengan Ciptaannya/Makhluknya) 

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT berbeda dengan hasil ciptaan-Nya. 

5.Qiyamuhu Binafsihi (Allah Berdiri Sendiri)

Artinya Bahwa Allah SWT itu berdiri dengan zat sendiri tanpa membutuhkan bantuan yang lain. Maksudnya, keberadaan Allah SWT itu ada dengan sendirinya tidak ada yang mengadakan atau menciptakan.

6.Wahdaniyyah (Tunggal/Esa)

Artinya adalah Bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa., baik itu Esa zat-Nya, sifat-Nya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya zat Allah SWT itu bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur dengan unsur yang lain menjadi satu.

Berbeda dengan mahluk, mahluk diciptakan dari berbagai unsur, seperti wujudnya manusia, ada tulang, daging, kulit dan seterusnya. Esa sifat-Nya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada mahluk-Nya, seperti marah, malas dan sombong.

Esa perbuatan-Nya berarti Allah SWT berbuat sesuatu tidak dicampuri oleh perbuatan mahluk apapun dan tanpa membutuhkan proses atau tenggang waktu. 

Allah SWT berbuat karena kehendak-Nya sendiri tanpa ada yang menyuruh dan melarang.

7.Qudrat (Berkuasa)

Kekuasaan Allah SWT, atas segala sesuatuitu mutlak, tidak ada batasnya dan tidak ada yang membatasi, baik terhadap zat-Nya sendiri maupun terhadap makhluk-Nya. Berbeda dengan kekuasaan manusia ada batasnya dan ada yang membatasi.

8.Iradah (berkehendak)

Allah SWT menciptakan alam beserta isinya atas kehendak-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak lain atau campur tangan dari siapa pun Apapun yang Allah SWT kehendakin pasti terjadi, begitu juga setiap setiap Allah SWT tidak kehendaki pasti tidak terjadi.

Berbeda dengan kehendak atau kemauan manusia, tidak sedikit manusia mempunyai keinginan, tetapi keinginan itu kandas di tengah jalan. 

Apabila manusia berkeinginan tanpa disertai dengan kehendak Allah SWT. Pasti keinginan itu tidak terwujud. Hal ini menunjukan bahwa manusia memiliki keterbatasan, sedangkan Allah SWT memiliki kehendak yang tidak terbatas.

9.Ilmu (Mengetahui)

Artinya Allah SWT memiliki pengetahuan atau kepandaian yang sangat sempurna, artinya ilmu Allah SWT itu tidak terbatas dan tidak pula dibatasi. 

Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang ada di alam semesta, baik yang tampak maupun yang gaib. Bahkan, apa yang dirahasiakan didalam hati manusia sekali pun. Bukti kesempurnaan ilmu Allah SWT, ibarat air laut menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Allah SWT, tidak akan habis kalimat-kalimat tersebut meskipun mendatangkan tambahan air yang banyak seperti semula.

Kita sering kagum atas kecerdasan dan ilmu yang dimiliki orang-orang pintar di dunia ini. Kita juga takjub akan indahnya karya dan canggihnya tekhnologi yang diciptakan manusia. Sadarkah kita bahwa ilmu tersebut hanyalah sebagian kecil saja yang diberikan Allah SWT kepada kita ?.


10.Hayat
(Hidup)

Artinya Hidupnya Allah tidak ada yang menghidupkannya melainkan hidup dengan zat-Nya sendiri karena Allah Maha Sempurna, berbeda dengan makhluk yang diciptakan-Nya.

Contohnya :Manusia ada yang menghidupkan. Selain itu, mereka juga mmebutuhkan makanan, minuman, istirahat, tidur, dan sebagainya. Akan tetapi, hidupnya Allah SWT tidak membutuhkan semua itu. Allah SWT hidup selama-lamanya, tidak mengalami kematian bahkan mengantuk pun tidak.

11.Sama’ (Mendengar)

Allah SWT mendengar setiap suara yang ada di alam semesta ini. Tdak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah SWT walaupun suara itu lemah dan pelan., seperti suara bisikan hati dan jiwa manusia. Pendengaran Allah SWT berbeda dengan pendengaran mahluk –Nya karena tidak terhalang oleh suatu apapun, sedangkan pendengaran mahluk-Nya dibatasi ruang dan waktu.

12.Basar ( Melihat )

Allah SWT melihat segala sesuatu yang ada di alam semesta ini . penglihatan Allah bersifat mutlak, artinya tidak dibatasi oleh jarak( jauh atau dekat) dan tidak dapat dihalangi oleh dinding (tipis atau tebal). Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini, kecil maupun besar, tampak atau tidak tampak, pasti semuanya terlihat oleh Allah SWT.

13.Kalam ( Berbicara / Berfirman )

Allah SWT bersifat kalam artinya Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya. 

Pembicaraan Allah SWT tentu tidak sama dengan pembicaraan manusia karena Allah SWT tidak berorgan (panca indra), seperti lidah dan mulut yang dimiliki oleh manusia. Allah SWT berbicara tanpa menggunkan alat bantu yang berbentuk apapun sebab sifat kalam Allah SWT sangat sempurna. 

Sebagai bukti bahwa adanya wahyu Allah SWT berupa al qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para rasul sebelum Nabi Muhammad SAW.

14.Kaunuhu Qadirun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.

15.Kaunuhu Muridun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu, Ia berkehendak atas nasib dan takdir manusia.

16.Kaunuhu ‘Alimun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Mengetahui akan Tiap-tiap sesuatu, mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun yang belum terjadi, Allah pun dapat mengetahui isi hati dan pikiran manusia.

17.Kaunuhu Hayyun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Hidup, Allah adalah Dzat Yang Hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur ataupun lengah.

19.Kaunuhu Basirun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ). Allah selalu melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat baik.

20.Kaunuhu Mutakallimun

Yaitu Keadaan Allah Ta’ala Yang Berkata-kata, Allah tidak bisu, Ia berbicara atau berfirman melalui ayat-ayat Al Quran.

Bila Al Quran menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah swt.

20 SIFAT WAJIB ALLAH SWT DAPAT DIKELOMPOKAN MENJADI 4:

‎1. NAFSIYAH,

Maksudnya sesuatu yang tidak bisa diterima oleh akal jika Allah tidak disifatkan dengan sifat ini. Atau bisa juga dikatakan sifat untuk menentukan adanya Allah, di mana Allah menjadi tidak mungkin ada tanpa adanya sifat tersebut. adapun yang tergolong sifat ini hanya satu yaitu sifat:

  • Wujud

2. SALBIYAH

Maksudnya sifat yang menolak apa yang tidak layak bagi Allah. Atau dikatakan juga sifat yang digunakan untuk meniadakan sesuatu yang tidak layak bagi Allah. Sifat Salbiyah ini ada lima sifat yakni:

  • Qidam
  • Baqo’
  • Mukholafatu lilhawaditsi
  • Qiyamuhu Binafsihi
  • Wahdaniyat

3. MA’ANI

Adalah sifat sifat wajib bagi Allah SWT yang dapat digambarkan oleh akal pikiran manusia, serta dapat meyakinkan orang lain, lantaran kebenarannya dapat dibuktikan oleh panca indera:

  • Qudrot
  • Irodat
  • Ilmu
  • Hayat
  • Sama’
  • Bashar
  • Kalam

4. MA’NAWIYAH

Maksudnya sifat Allah yang dilazimkan atau tidak bisa dipisahkan dengan Sifat Ma’ani. Sifat Ma’nawiyah adalah sifat yang mulazimah atau menjadi akibat dari sifat ma’ani. Sifat ini terdiri dari tujuh sifat, yakni:

  • Qodiran
  • Muridan
  • ‘Aliman
  • Hayyan
  • Sami’an
  • Bashiron
  • Mutakalliman